Zaman dahulu seorang anak muda bernama Ibrahim muslim,
alayhis-salaatuu-salaam, tinggal di saat orang tidak mengasihi dan
menaati Allah. Orang-orang ini sangat buruk karena mereka berdoa kepada
berhala atau ke bintang-bintang di langit! dan mereka tidak berdoa
kepada Allah.
Tapi Ibrahim as yg masih muda itu, tidak menyukai
orang-orang tersebut. Dia adalah seorang anak laki-laki muslim yang
lembut dan baik hati, ia mengenal Allah sebagai tuhannya, dan dia berdoa
hanya kepada Allah. Dia mencintai Allah dan menyembah hanya kepada
Allah, dan mengucapkan terima kasih atas kebaikannya dan berkah.
Allah junjungan kita, menjadi senang dengan Ibrahim as yg masih muda
tersebut. Ia membimbing dan memberinya pengetahuan tentang Islam dan
kebijaksanaan saat masih muda. Allah sedang mempersiapkan dia untuk
suatu hari menjadi nabi pilihan-Nya.
Sehingga dengan pengetahuan
Islami dan kebijaksanaan, Ibraheem as yg masih muda tersebut
mempertanyakan perilaku buruk umat-Nya. Ia bertanya-tanya, kenapa
mereka berpaling dari Allah padahal mereka tahu Allah menciptakan
mereka dan memberi makan mereka? dan mengapa mereka berpaling dari
berdoa kepada Allah padahal Allah memberi mereka setiap hal yang baik
dan melindungi mereka? .....
Sehingga Ibrahim as mulai membimbing
umat-Nya. “tuhanmu adalah tuhan dari langit dan bumi yg menciptakan
mereka. (tuhanmu adalah Allah). . ." [Al-anbiyaa 21:56]. Ibrahim akan
mengatakan kepada mereka. Tetapi umatnya tidak mendengarkan kebenaran.
Pada saat siang hari, mereka masih akan terus berdoa kepada patung yang
tidak berharga, mereka berbicara dengan patung-patung tersebut dan
mereka meminta sesuatu. Tetapi patung-patung dan berhala tidak bisa
membantu atau menyakiti siapapun, mereka bahkan tidak bisa mendengar
doa-doa dari orang-orang bodoh.
Untuk membuktikan ini, Ibrahim as
punya ide, ia akan membuktikan kepada umatnya bahwa untuk menyembah dan
berdoa kepada selain allah, adalah sesuatu yang sangat salah.
Suatu
hari ketika orang-orang itu jauh dari langkah ibadah mereka, Ibrahim
as, memutuskan untuk berkunjung ke kuil mereka. Saat beliau masuk beliau
melihat patung-patung tidak berharga di topang di dalam kuil beliau
melihat pada patung-patung tersebut. Tetapi tentu saja patung-patung
tersebut tidak bisa melihat beliau. dan jika beliau berbicara beliau
mengetahui patung-patung tersebut tidak bisa mendengar. Patung-patung
tersebut hanya berhala, tidak berguna dan dungu/bodoh. Jika beliau
menngangkatnya ke atas lalu melemparkannya ke bawah patung-patung
tersebut hanya dapat beruntuhan menjadi potongan-potongan jadi kenapa
umatnya berfikir bahwa berhala-berhala tersebut dapat menyelamatkan dan
menolong mereka bahkan benda-benda ini tidak dapat menolong diri mereka
sendiri.
Mengetahui kebenaran ini dan karena Allah menuntun beliau,
Ibrahim mengambil dan memecahkan semua berhala kecuali berhala yg
paling besar beliau membiarkan satu berhala untuk mempertunjukan kepada
umatnya alangkah kelirunya mereka.
Orang-orang tersebut kembali dan
melihat apa yg telah terjadi. Mereka menjadi sangat marah! Apakah
Ibrahim melakukan ini? Mereka menuntut untuk mengetahui. Tetapi Ibrahim
as menjawab, “jika mereka dapat berbicara, lalu tanyakan pada
mereka”(insted)”(surah al-anbiya 21:63). Umatnya mengetahui mereka tidak
dapat bertanya berhala karena mereka tidak dapat berbicara atau
bergerak! Mereka merasa tdk senang. Mereka benci mengakui bahwa Allah
adalah tuhan mereka yang paling sempurna yang berhak disembah oleh
semua. Dan mereka melihat kemurahan hati Allah dan karunia Allah dalam
hidup mereka mata mereka dapat melihat hal itu. Tetapi hati mereka tidak
dapat menerimanya demikian hati mereka menjadi gelap dan buta. Demikian
kemarahan mereka bertambah dan mereka memutuskan untk membunuh Ibrahim.
Mereka merancang rencana jahat dan melaksanakannya. Mereka membangun
perapian besar dengan api yang semakin besar! Tapi Allah melindungi
Ibrahim. Ayah nabi Ibrahim bernama Aazar juga mempunyai hati yang gelap
dan buta. Ibrahim as melihat ayahnya berdoa di kuil dan pada berhala.
Ibrahim sangat kecewa melihat ayahnya tidak patuh kepada Allah. Suatu
hari beliau bertanya kepada ayahnya :”ayahku! Kenapa engkau menyembah
dan berdoa kepada sesuatu yang tidak dapat mendengar, melihat atau
menolongmu?”(surah maryam 19:42). Dia ingin ayahnya menjadi seorang
muslim. Kemudian ia menasihati beliau dan berkata;”ayahku! Sesungguhnya
telah datang kepadaku ilmu agama dari Allah yang tidak kau ketahui.
Karena itu ikutlah denganku dan aku akan menuntunmu ke jalan Allah yang
benar dan lurus.” (surah maryam 19:43).
Aazar tidak senang mendengar
hal tersebut. Sehingga Ibrahim memperingatkannya :” ayahku! Aku merasa
takut dengan hukuman kepadamu dari Allah yang maha pemurah, dan kau
akan bersama setan di api neraka ( karena engkau menyembah
kepada berhala dan bukan menyembah hanya kepada Allah ).”(surah maryam
19:45). Aazar tidak tahan mendengarnya dia menjadi sangat marah dan
mengancam Ibrahim “ jika kau tidak menghentikan hal ini,” ayahnya
berteriak, saya akan mengutukmu. Jadi pergilah jauh dariku sebelum saya
menghukummu”.(surah maryam 19:46).
“Damailah bersamamu” Ibrahim
menjawab dengan tenang. (surah maryam 19:47). Dia berusaha menuntun
ayahnya dan dengan bersabar terhadapnya. Tetapi sekarang sudah jelas
bahwa ayahnya tidak pernah menginginkan untuk patuh kepada Allah.
Ibrahim pun pergi dengan terluka dan sedih. Dia mengetahui bahwa dia
tidak dapat tinggal dengan orang yang membenci Allah. Aazar pun tidak
takut terhadap hukuman Allah, sehingga Ibrahim as membawa
barang-barangnya dan meninggalkan keluarga dan rumahnya.
Kemudian
ia menghindar dari musuh allah di tanah nya! Dia tidak berhubungan
dengan orang jahat atau orang sirik—yaitu orang-orang yang menolak
tuntunan Allah, menolak anugrah Allah, dan berhianat kepada Allah tuhan
yang wajib di sembah!
Jauh dari orang-orang yang sirik, Ibrahim as
memulai hidup baru di tanahnya yang baru. Selama memulai hidupnya yang
baru, Allah membuat hatinya lebih kuat dan yakin. Hati ibrahim menjadi
sangat bersih dan jernih karena beliau selalu patuh kepada Allah!
bersama umatnya yang baru Ibrahim as dapat patuh kepada Allah dengan
lebih damai dan terus-menerus menyembah hanya kepada Allah. Suatu hari
Ibrahim berdoa : “Tuhanku! Berilah aku kebenaran (syafaat) anak-anak
muslim yang baik.”(surah safaat 37:100). Dan Allah pun menjawab doanya.
Allah memberinya dua anak laki-laki bernama Ismail dan Ishak as, yang
juga menjadi nabi dan penuntun.
Nabi Ibrahim as adalah ayah dari
semua nabi Allah. Allah menjadikan beliau teman yang di cintai – halifah
Allah. Ibrahim hidup di bumi Allah sebagai muslim yang sebenarnya,
seorang yang sangat yakin dan penyembah Allah, dan dia terus menerus
menyampaikan tuntunan dari Allah kepada yang lain. Dan ia terus menerus
bertanya kepada Allah atas rahmat dan nikmatnya. Dan dia meminta supaya
dia dan keturunannya menjadi semakin yakin kepada Allah. dalam doanya
kepada Allah, Ibrahim berdoa :
“Tuhanku jadikan kami semua muslim
yang taat dan menyembah hanya kepada mu. Dan dari anak kami jadikan
mereka muslim yang taat dan menyembah hanyak kepadamu.”(surah al-baqoroh
2:128)
Itulah doa dan pesan kepada umatnya. Undangannya kepada umat
adalah untk menerima islam. Dia mengundang mereka menjadi muslim. Dan
jika mereka hidup dan mati sebagai penyembah Allah, Allah janji
memberikan karunianya dan kebahagian. Dan di kehidupan berikutnya meraka
akan dihargai.
Dan Allah akan mengaruniai dan melindungi nabinya
Ibrahim as. Dan beliau di berikan hidup yg baik dan bahagia. Dan di
kehidupan berikut nya, Allah akan menghormati dan memberi hadiah kepada
Ibrahim hadiah yang nyata. Yaitu taman surga Allah.
“tuhanku jadikan
kami semua muslim yang taat dan menyembah hanya kepada mu. Dan dari
anak kami jadikan mereka muslim yang taat dan menyembah hanya
kepadamu.”(surah al-baqoroh 2:128)
Naurah Salsabila , Candra , Ida Ayu Syifa .